Topeng dalam ekspresi hidup

09.00.00







ketika bendera apatisme berkibar dalam lautan hati
seketika itu logika tak akan mampu menembus nurani
batas antara ruang dan waktu berlapis kenaifan
ketika adam adam bertutur dalam canda
lidah laksana pedang dalam tarian perang
suaranya berselimutkan pada gong kebencian
seruannya akan jadi sumber kebencian
ia tak akan sudi melihat bayangannya
karna dalam bayangan itu nampak gambaran kebencian
kebencian yang selama ini ia tutupi karna harga suatu norma
bukan munafik! tapi inilah ketetapan hidup katanya
dimana ia tak akan mampumengekspresikan seluruh hatinya
karna hidup berbatas norma yang berbatas hak didalamnya
akan menorehkan segala rasanya pada secarik kanvas
atau bahkan pada kanvas keabadian sekalipun
salahkah hati membeci suatu objek ataupun subjek?
dosakah itu?
dosakah melewati hidup dalam kepura - puraan
ketika cacian hati yang tertutur dalam bibir - bibir manis
rasa apatis yang berbumbu sunggingan sennyum
berbalut keramahan sebagai penutup atas noda kebencian yang tersembunyi
ah! semua itu begitu nyata dalam hidup ini
segala pola pikir yang terjangkit basa - basi umat
hak berpendapat bukan lagi prioritas
jika menyampaikan hati dalam kebohongan
niat untuk menjaga rasa sesama umat bukanlah alasan
bukankah akan lebih menyakitkan jika ia tahu yang sebenarnya mengenai hatimu?
jujurlah pada perasaanmu sendiri
bagaimana kau layak menghargai perasaan sesamamu
jika pada perasaanmu sendiri saja kau tak ada daya!
buka saja topeng yang penuh senyum itu
hiduplah apa adanya kawan!

You Might Also Like

0 komentar





"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu"

_Ali bin Abi Thalib_

Like me on Facebook