Celoteh

Anggap Saja Dapat Kebaikan dari Malaikat Tanpa Sayap

17.42.00



Memang bukan pilihan tepat ketika berkunjung ke Bank di hari senin.
Meski datang pagi, namun masih saja harus berdiri sekitar satu jam sembari menunggu satu nasabah terpanggil.


Menghabiskan satu jam lamanya untuk 8 panggilan. Kini tugasku menghitung 13 panggilan lagi. Untuk menghalau rasa jenuh, mataku terus tertuju pada layar hp, membuka file e book yang baru saja kuterima kemarin sore dari kawan lama. "Waduh, saya telat banget ini Pak, mending pulang dulu" Seorang bapak berlalu sembari menyerahkan no antriannya.

Sekilas, aku melihat betul bahwa satpam tadi tidak meletakkan no antrian ditempat semula, justru mengantongi kedalam saku celana. Hatiku bergumam agak mengumpat, bagaimana nasabah mau tertib, jika pihak internal saja seperti itu.

Aku kembali mengarahkan mata pada layar handphone. Sesekali rasanya ada makhluk dibelakangku yang nimbrung melirik ke layar hp yang ku genggam. Aku pura - pura tak menghiraukan, tetap berusaha menyamankan diri dalam kejenuhan menunggu antrian. Hingga kemudian aku benar - benar terusik ketika seorang satpam yang sedari tadi berdiri dibelakangku mulai mendekat. "Itu dapat antrian berapa mba? Sini ditukar saja" Setengah berbisik, matanya awas terhadap sekitar. "Emmm ini... " Sedikit dilanda bingung justru no antrian hanya ku tunjukan. Tentu saja satpam tersebut bergegas mengambil lalu meletakkan no antrian baru diatas tas yang ku pangku. "Eh makasih Pak" Kataku seadanya "Sama - sama mba, anggap saja dapat kebaikan dari malaikat tak bersayap" Ujarnya ramah.

Aku hanya tertegun mendengarnya, bukannya kalimat tadi merupakan judul buku yang sedang ku baca? 

Jadi satpam ini tidak hanya melirik sesekali pada layar handphone yang ku ganggam, tapi ikut nimbung baca juga? 

Over all, waktuku terselamatkan denga  bantuan satpam tadi. Karena di jam kerja aku hanya ijin ke Bank sekitar 1 jam. Sekilas aku mencium adanya kecemburuan sosial ketika beberapa makhluk menangkap basah satpam yang menukarkan no antriannya kepadaku.


Hatiku lega bukan main ketika no antrian yang ditukar tadi sebentar lagi akan terpanggil. Aku benar - benar selamat, dari no antrian 21 berubah menjadi angka 9
Terimakasih pak... 

Jasa Penulisan Artikel

Kisah Para Freelance Writer - Kadung Tresna Sama Nulis

00.07.00



Duh Gusti...
Gini nih yang namanya "Tresna"
Pesenan mah per-artikel hanya 400 kata tapi karena keyword nya lagi "Gue Banget" jadilah satu tulisan 700 kata. Gak papa yang penting pikiran tersalurkan. Belum bisa shodakoh harta jadi bolehlah shodakoh kata xixixi So, do you want to be a freelance writer like me? 
Sering diingatkan partner kalau kelebihan 300 kata itu mubadzir banget karena ditambahi dikit lagi udah terhitung satu artikel. Emm kan lumayan bisa buat tambahan fee. Please deh kalau nulis jangan terbawa perasaan. Freelance Writer kok baper-an sih..
Salah satu syarat jadi FW selain kudu pinter main sama kata ya kudu pinter "ngitung" untung.
Gitu Cong...
Entah berapa kali petuahnya diakhiri dengan kata "Cong". Udah ngomongnya pake cabe sekilo (baca-peudess) masih juga ditambah panggilan yang kagak jelas.
 --> Sekalian aja panggil aku SIBENG om -_-  -_-
Kalau bukan karena dia eh (beliau) lebih senior mungkin gue bisa nekat bikin konspirasi gimana caranya masukin dia ke kandang macan. Hehe
Yaah kali aja si Macan lagi pengin ngemil sesuatu yang "pedes". Hoho
But, over all...
Se-tengil apapun bahkan sekejam apapun kalimatnya, dia tetep senior yang baik.
Serius... Saking baiknya ke temen - temen, kadang gitu aja ngasih proyek nulis yang susah payah dia dapat. Kalau mau, bisa banget dia manfaatin semua bimbingannya supaya dia untung besar. Masih ada ya, jaman sekarang manusia yang ogah manfaatin orang lain demi kepentingannya padahal dia mampu.
Aneh juga liat sosok makhluk yang tengsi dibilang "baik". Serius, aneh....
Kalau kita nggosip sih gini...
"Mungkin dahulu kala Ummi nya ngidam cabe (setan) makanya kalau nyeletuk rasanya pedes level 10" Hoho"
Kami ucapkan "Arigato gozaimasu, senpai" atas semua bimbingan yang kami dapatkan.



Tertanda,
Rifa Syarif dkk





"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu"

_Ali bin Abi Thalib_

Like me on Facebook