Celoteh

Rasa Hambar Menyambar-nyambar Hanya Karna Susah Akses Dunia Maya?

22.28.00




Godaan manusia akhir zaman

Rasa hambar menyambar hanya karna susah akses dunia maya?

Internet seringkali hilang dari peredaran, TV mendadak mati, disusul juga nasib radio yang tak kalah mengenaskan. Semua itu menjadi penyebab untuk fokus didunia nyata. Mulai hal kecil seperti bebenah rumah, ngejar target skripsi, buka buku - buku lawas, nicil laporan keuangan, rasanya aku punya lebih banyak waktu untuk menyelesaikannya.
Yah.. Meski aku terbatasi untuk melakukan rutinitas online, entah itu nge-lapak, ngobrol bareng tim kepenulisan yang kece, riset keyword - rekap artikel masuk bareng tim, hingga posting status gaje di sosmed.

Entahlah, dengan perasaan berdosa, ku akui aku merasa sedikit hambar kehilangan moment dunia maya ini.
Padahal susahnya berselancar didunia maya menjadikan kita lebih peka pada rutinitas dunia nyata. Mungkin ini cara Tuhan mengingatkan bahwa Ramadhan tiba, saatnya mendekatkan diri. Saatnya menebus kekhilafan Ramadhan yang lalu.
Masa iya, sebulan kok sampai ndak khatam lagi?
Masa iya, sebulan kok terawih dimasjid bisa dihitung dalam hitungan jari?
Masa iya, ego mu mengejar dunia menjadikanmu budak atas kegelisahan hidupmu sendiri?
Engkau yang menjauh dari-Nya tapi engkau juga yang gelisah bukan main. Bukankah itu terdengar ganjil?

Jangan berlebihan mengejar dunia karna kita akan kehilangan dunia dan akherat sekaligus. Tetap memenuhi kebutuhan dunyawi dan ukhrowi secara seimbang adalah kunci kebahagiaan hidup.

Penuhilah jika kau tak ingin kesepian dalam meniti takdirmu ;)
Jangan menjauh jika itu membuat hatimu kosong.
Kita membutuhkanNya dalam senyap sekalipun.
Jika mau,kita bisa mengunci kedamaian dalam hati kita.
Meski sesekali terjerembab dalam godaan akhir zaman, semoga kita tetap sadar untuk kembali menuju jalan yang seharusnya.

*Saatnya meninggalkan teras rumah dan kembali pada kehidupan nyata.





"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu"

_Ali bin Abi Thalib_

Like me on Facebook