Jasa Penulisan Artikel

Semua Hal Pasti Berubah, Tak Terkecuali Harga Sebuah Tulisan

23.41.00


Semua hal pasti akan berubah! Skill harus selalu di up grade, dengan begitu nilai kita juga bertambah. Iseng buka ORDERAN ARTIKEL 2 tahun yang lalu, asli illfeel sendiri bacanya.Padahal seingat saya, tulisan itu panjangnya hanya 1000 kata dan saya selesaikan dari pagi hingga sore karena libur kuliah. Dengan waktu yang begitu banyak seharusnya hasilnya juga mendekati sempurna ya gan? haha namun apa mau dikata, ekspektasi masih jauh dari realita. Dengan kualitas yang serba terbatas, tulisan saya saat itu bisa anda dapatkan per 1000 kata dengan harga 5 K - 8 K saja lho... kata orang Jawa mah "Rega Gawa Rupa". Ada harga, ada kualitas. Begitulah kurang lebihnya. lebih dari faham, saya rasa yag terpenting bukan harga tulisan saat itu. Tapi lebih kepada prosesnya. Ceritanya, klien lama jaman baheula ngorder lagi, minta portofolio terbaru. Dengan mantab order ratusan artikel. waah.. suasana hati jadi riang tak terkira gan... namun berujung pahit ketika si klien ngotot minta harga lama tapi kualitas artikel sesuai portofolio terbaru.Tidak lagi bisa dikatakan tawar menawar, tapi jatuhnya mengintimidasi. Okey, .... Semoga anda juga bisa menerima, bahwa semua hal pasti berubah. Tak terkecuali harga artikel xixixi jangan over paranoid begitu laah... kita sama - sama ikhtiar cari nafkah haha... Khusus buat kamu yang ingin dapat promo spesial, bisa langsung kontak ke Katasia yaa..

Celoteh

Tentang Manusia yang Terlanjur Tumbuh Kaku

22.34.00



Malam ini, kita akan menuturkan mengenai manusia yang terlanjur tumbuh kaku. 
Perjalanan anak manusia yang kadang terkesan ambigu cenderung wagu. 
Dalam diamnya, hatinya berbisik... "Curhatlah sejenak pada yang punya hidup, bukan pada sesama yang tak akan menemui ujung penyelesaian"

Keluh kesahmu jika bukan menjadi angin lalu, bisa jadi kabar burung yang terbang kesana sini, bahkan tragisnya membuat resah makhluk lain.
Meski begitu nduk, kita hidup dengan jutaan manusia beragam rasa, adakalanya berlatih mengekspresikan diri melalui cerita adalah cara terbaik menuju sebuah pemahaman.. Meski hal itu terlihat sulit untuk manusia yang terlanjur tumbuh kaku namun perlahan tapi pasti, belajarlah melunakkan perasaan. Belajarlah menyampaikan gagasan dengan kalimat yang lapang bagimu, baginya dan bagi mereka.

Celoteh

Ketika Futur Menyambagi Hatimu

21.04.00


Futur, Se-Futur - Futurnya ...

Hati manusia itu tidak tetap, mudah berubah meski tanpa sebab.
Se suka apapun, se cinta apapun, akan ada masanya datang jenuh bahkan hilang feeling.

Senyaman apapun aktivitas nulis, tetap saya juga manusia dengan hati yang tidak tetap, ya sesekali hilang feeling, buntu ide, bahkan pernah ngerasa "enek" liat keyboard, ini serius...

Mungkin sama hal nya kayak ibadah,
Kita semua tahu, Alloh sama sekali tidak diuntungkan atau dirugikan dengan persoalan ibadah hambaNya.
Kita yang butuh untuk shalat, dzikir dll... Untuk mengisi kekosongan jiwa kita sendiri. Tapi masih sempat aja kesambet "futur" ya? Mengherankan!
Bener - bener nggak tahu diri ya? hehehe

Apalagi sebagai salah satu Hawa di muka bumi ini, kita seringkali tertatih untuk istiqomah. Pas lagi semangat - semangatnya ibadah, eh datang masa libur. Begitu seterusnya fase ikhtiar kita mengikat semangat dalam dada.

Rasanya, saat semua hal enggan dilakukan itu ....
Entahlah... Lebih ingin menenggelamkan diri dalam mimpi.
Lebih dari itu, rasanya pengin memejamkan mata sembari mengeja pikiran, mencoba bicara dengan hati kita sendiri.

yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi 'ala diinik

Celoteh

Karena Menolak Ternyata Butuh Keberanian dan Kenekatan

17.02.00


Miris pake banget itu ketika menyaksikan adik - adik kecil di terminal nenteng gitar atau kendang dengan rambut pirang....  
Sosok yang terpaksa dewasa dari ucapan dan lakunya. Lirik yang mereka dendangkan, Duh! Sepertinya tidak akan akan lolos sensor KPI. Terlalu risih diperdengarkan

Dimana kita saat seusia mereka?  
Aish.... Rasanya ingin sekali berkata, "Dek, latihan nulis yuk, biar dapat duit"

Kita tahu bahwa orientasi mereka terbatas pada kata "duit". Mereka pikir semua keinginan dan harapan bisa terbeli oleh rupiah. Mereka terlalu asing untuk ditanya "Kelas berapa atau sekolah dimana" 

Mereka yang mimpinya direnggut sebelum lisan mereka mampu mengeja huruf m-i-m-p-i

Mereka hanya punya harapan, esok pundi - pundi rupiah terkumpul penuh. Hingga akhirnya menua dalam sesal, ternyata rupiah ini tak cukup layak menuntaskan harapan - harapannya....

Sedangkan aku, adalah saksi hidup yang menatap senyum sumringah mereka ketika menerima lembaran rupiah. Sesederhana itukah? Malu juga rasanya teringat diri yang sering kufur nikmat. Sering cemberut untuk hal sepele. Mungkin nangis darah jika diri ini ada di posisi mereka.

Hingga datang sosok semprawut menenteng gitar dengan nada sumbang, bukan cuma itu, suaranya juga sumbang. " Meminta ijin mencari rizki, daripada merampok atau mencuri"
Aduh mas bro, kalimatmu, gesture tubuhmu, itu sudah bagian dari 'mencuri'. 
Iya! Mencuri "kebebasan" kami untuk tidak memberimu rupiah....


Aku hanya sibuk mencari alasan mengapa harus memberi? Dengan tubuh kekarmu dan suara sangarmu, kau bisa dibayar mahal mengamankan orang penting di negeri ini hehehe
Aku hanya butuh mengumpulkan keberanian, tengok kanan kiri yang begitu bersemangat memberimu rupiah.

Nyatanya, aku perlu mengumpulkan "kenekatan" supaya tanganku tidak gemetar berkata tidak. Hehe
Toh, kamu bukan adik kecil yang perlu dikasihani kan, mas bro? 
Semoga kau dan adik - adik kecil itu, dipertemukan dengan orang - orang baik. Iya, orang baik yang mampu memberdayakan potensi kalian.
Semoga.....

Celoteh

Selagi Muda, Selagi Bisa, Kudu Rakus Sama Ilmu

23.09.00




Justru, karena belum berkeluarga jadi harus rajin berburu ilmu parenting, biar esok sudah layak di panggil "Bunda" oleh para malaikat kecil. #QA

Fitrah seorang wanita yakni menjadi madrasah pertama bagi anaknya, Tugasnya, Bagaimana menjadikan rumah sebagai madrasah akhlak bagi anak. Bagaimana menjadi penyejuk mata dan hati bagi suami. Yaah untuk poin terakhir kudu ngulik ilmunya lebih dalam. Maklum ya sist, wanita itu makhluk unik yang hobi ngambek. Hal paling 'enteng' bagi pria pun bisa saja terlihat 'fatal' di mata wanita. Kalau urusan marah mah, 1 menit reda. serius..... cuman sisanya ngambek dalam diam aja. "merapal ego dalam sunyi" hihihi ...

Ibrahnya dari parenting hari ini, ternyata 'anak' jauh lebih perlu kita siapkan kriteria nya. Siapin proposalnya. Temukan role mode untuk anak kita, mau se- shaleh siapa, mau secakep siapa, mau se sukses siapa dst...
"Jangan cuma fokus mikirin proposal ta'aruf aja atuh kang, hehep "

Besok pagi buta mesti meluncur lagi ke kota sebelah... Gantian berburu ilmu bisnis, kopdar komunitas dan ketemu klien (pengguna setia jasa artikel SEO). Mumpung masih bisa!
"Main mah bisa kapan - kapan, tapi urusan 'cari ilmu' kalau nggak sekarang, mau kapan?"
Mumpung muda, mumpung sehat dan mumpung sempat. Iya kan, Iya kan..?

Kalau kata papi Steve Jobs " Stay Hungry, Stay Foolish".
Sederhananya, kita di suruh 'rakus' sama ilmu. Kalau mau berkembang ya up grade terus ilmu kita. Semakin belajar justru semakin kita merasa lapar untuk menelan ilmu - ilmu lainnya.

Celoteh

Esai Populer Nasionalisme Pemuda : Tantangan Terbesar Generasi Muda dalam Merealisasikan Kalam Ilahi

15.53.00



           Generasi muda adalah harapan terbesar bagi bangsanya. Pemuda adalah  indikator terbaik untuk melihat seberapa berkualitas sebuah bangsa. Sejauh mana kemajuan generasi muda akan menentukan sejauh mana bangsanya bisa mengalami kemajuan dimasa mendatang. Inilah mengapa generasi muda harus punya landasan agama yang kuat serta menanamkan nilai – nilai patriotis dalam diri. Hal ini bertujuan supaya para pemuda mempunyai benteng yang kuat dari dalam diri mereka, sehingga nantinya mampu melakukan filterisasi terhadap pengaruh negatif dunia luar yang semakin berkiblat ke barat. Jangan sampai generasi muda justru terjebak pada gaya hidup modern yang semakin menipiskan nilai – nilai moral bangsanya sendiri.

Sudah menjadi sebuah kewajiban bagi negara untuk berupaya menjaga generasi muda dari pengaruh dunia luar yang tidak selaras dengan nilai – nilai moral bangsa Indonesia. Cara termudah bagi kita yakni membatasi ruang gerak semua hal yang berkaitan dengan budaya asing yang bersifat negatif. Contoh kongkret yang seharusnya mulai diterapkan yakni adanya pembatasan untuk pendirian tempat hiburan malam pada area perkotaan. Hal ini mungkin terkesan sepele, namun jika kita meninjau lebih dalam maka kita akan faham seberapa besar gaya hidup bangsa asing merusak nilai – nilai moral generasi muda. Gaya hidup yang menawarkan kebebasan inilah yang membuat generasi muda lupa akan identitas bangsanya sendiri. Pondasi terbesar yang bisa menghindarkan pengaruh negatif generasi muda dari budaya asing yakni peran agama, dimana nilai - nilai  religiusitas secara otomatis akan memilah semua aspek kehidupan dari sisi benar – salah tanpa mengikis nilai – nilai nasionalisme suatu bangsa.

Mudahkah Generasi Muda Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Airnya?

Bagaimana generasi muda bisa mencintai tanah airnya tanpa mengetahui identitas bangsanya sendiri. Sampai kapanpun, generasi muda akan dihadapkan pada keresahan pengalaman moral yang mengharuskan mereka memilih jalan terbaik menurut versi mereka sendiri. Alih – alih semakin mengembangkan diri ke ranah kehidupan yang serba maju dan modern, para generasi muda justru menelan mentah – mental ragam budaya asing tanpa memiliki kemampuan untuk melakukan filterisasi terlebih dahulu. Hal ini tentunya akan berdampak pada menurunnya nilai religiusitas yang berujung pada sikap antipati generasi muda terhadap kemajuan bangsanya. Mustahil bagi sebuah bangsa untuk bisa maju jika generasi muda didalamnya tidak menaruh kepedulian terhadap bangsanya. Disinilah fungsi pembangunan mengambil peran, dimana langkah perubahan tidak hanya dilakukan secara fisik, namun menyeluruh kedalam semua aspek yang meliputi penumbuhan nilai – nilai nasionalime, tatanan sikap dan perilaku yang mampu menggugah nilai religiusitas generasi muda. Berikut ini beberapa sikap yang akan membantu generasi muda menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah airnya :

1.   Kenali lalu Cintai Tanah yang Kau Pijak


Tentu tidak mungkin kita bisa mencintai suatu hal tanpa kita mengenalnya dengan baik terlebih dahulu. Pastinya akan selalu ada alasan bagi setiap orang untuk menumbuhkan rasa cinta hingga rasa memiliki atas tanah yang ia pijak. Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda saat ini, mereka tumbuh dikelilingi budaya asing yang semakin melekat tanpa batas. Jika bukan karena  pondasi nilai – nilai agama, tentunya akan semakin banyak anak – anak yang terseret arus perubahan tanpa adanya batas. Harus kita akui bahwa budaya asing yang tumbuh diatas tanah ini lebih condong pada kebiasaan buruk yang melanggar norma – norma bangsa kita sendiri. Jika persoalan ini tidak segera menemukan titik temu, maka jangan heran jika negeri ini semakin kehilangan identitasnya secara perlahan.

2.   Miliki Indonesia Seutuhnya


Rasa memiliki pada bangsanya akan menuntun kita menuju pada sebaik – baik penjagaan dimuka bumi ini. Generasi muda yang merasa menjadi bagian dari bangsa ini tentunya pasti mempunyai rasa memiliki atas tanah yang ia pijak. Dengan segala cara, generasi muda akan berusaha menyuburkan tanah ini serta menjaganya dari kerusakan apapun. Keringat bahkan darah tentu siap terkucur untuk mengabdi dan membela negeri ini. Kita adalah pemilik tanah yang kita pijak maka jagalah tanah ini dengan sebaik – baiknya penjagaan. Kepada siapa lagi tanah air ini mengemis perlindungan jika bukan kepada para pemuda negerinya?

3.   Tanah Air Kita Butuh Rasa Bangga dari Para Pemijaknya


Generasi muda haruslah mempunyai rasa bangga atas tanah yang ia pijak. Semangat pengabdian akan selalu membuncah dalam dada seorang pejuang yang membela negerinya. Begitupun rasa bangga akan selalu berkobar dalam dada anak bangsa. Kita begitu bangga menjadi bagian dari negeri ini. Kita begitu bersyukur mempunyai tanah yang begitu subur. Fahamkah kita ketika negeri ini merintih melihat pemijaknya begitu mengagumi bangsa lain padahal kita buta akan keagungan bangsa sendiri? Tugas kita sebagai generasi muda yakni mengenal betul tanah air kita.
Menjaganya dengan bekal yang kita miliki serta memupuk rasa cinta dan bangga pada negeri ini. Rasa bangga akan menghantarkan para generasi muda menjadi para pemimpin yang berani mengupayakan langkah terbaik untuk negerinya. Generasi muda adalah ujung tonggak yang menjadi penentu kebanggaan generasi setelahnya pada negerinya. Berani berubah, idealis dan berjiwa patriotis adalah watak wajib para pemuda. Mengupayakan perbaikan atas negeri ini adalah langkah kongkrit generasi muda dalam mengangkat harga diri bangsanya dihadapan dunia.

Tantangan Terbasar Generasi Muda ditengah Perubahan Dunia


Tantangan terbesar bagi generasi muda yakni mengggenggam erat identitas bangsanya ditengah perubahan tatanan dunia yang semakin semprawut. Tentunya untuk berperan aktif dalam upaya pembangunan karakter suatu bangsa, pemuda adalah garda terdepan yang siap sedia menyisihkan waktunya demi kejayaan bangsanya. Tidak tergerus dalam perubahan zaman, tetap memegang teguh nilai – nilai agama serta menanamkan kecintaan terhadap tanah air adalah tiga pondasi yang wajib ditumbuhkan pada generasi muda.

Secanggih apapun sebuah teknologi, namun apabila tidak diimbangi dengan iman dan islam, bukan tidak mungkin teknologi tersebut justru menjadi malapelaka besar bagi umat. Begitupun sebaliknya, setinggi apapun ilmu agama seseorang, namun apabila tidak di realisasikan dalam tindakan nyata maka kita sebagai umat islam akan selalu ditunggangi oleh kepentingan bangsa barat. Tugas kita sebagai khalifatul fil ardh yakni membumikan ajaran islam dengan mempelajari lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari. Kita adalah setiap pemimpin atas diri kita sendiri. Sebagai generasi muda, kita juga juga berperan sebagai pemimpin umat. Melakukan kewajiban diri dengan sebaik – baiknya amal akan menghantarkan kita menjadi pemuda dari generasi yang berkualitas. Pedoman kita adalah kitab suci Al Qur’an yang didalamnya terkandung semua rahasia alam semesta.

Perlu kita garis bawahi bahwa segala teknologi mutaakhir yang kian bermunculan di akhir zaman ini, ternyata sudah dibahas dalam ayat suci Al Qur’an ribuan tahun yang lalu. Tugas kita mempelajari kalam ilahi dan merealisasikannya dengan sebaik – baik ikhtiar. Inilah tantangan terbesar bagi generasi muda, yakni merealisasikan kalam ilahi dengan sebaik – baiknnya usaha. Orang yang beriman, ketika dalam hatinya telah tumbuh perasaan cinta terhadap Rabb nya, maka bukan hal yang sulit untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah airnya.

Potensi Terbesar Generasi Muda


Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya utamanya yakni generasi muda. Peran serta generasi muda dalam dalam mengembangkan potensi diri ke ranah positif secara tidak langsung mendukung terwujudnya pembangunan suatu bangsa menjadi semakin baik. Seperti yang telah dunia ketahui bahwa formula keberhasilan suatu bangsa menaikkan derajatnya yakni ditandai dengan tumbuhnya generasi penerus yang berpendidikan, idealis dan berjiwa patriotis. Untuk itu, menjadi tugas bagi kita semua untuk menggali potensi diri menjadi sumber daya perubahan bangsa. Negara maju seperti Amerika, Jerman, dan Jepang sudah membuktikan kemajuan bangsanya dengan terbangunnya mutu sumber daya manusianya. Berikut ini potensi terbesar generasi muda untuk pembangunan suatu bangsa :

1.    Kritis Namun Idealis

Meskipun secara sosiologis para generasi muda belum dianggap mapan dalam suatu tatanan pemerintahan yang ada, namun sisi positifnya yakni para pemuda jauh bisa melihat kekurangan serta kelebihan secara lebih lugas. Dengan ini tentunya para pemuda bisa mengemukakan gagasan baru yang bersifat inovatif. Idealisme para generasi muda tentunya akan menjadi pemantik pergerakan perubahan keranah yang lebih baik.

2.    Kreatif dan Dinamis

Adanya nilai – nilai idealisme pada generasi muda tentunya secara tidak langsung mendukung sikap kreatif dan dinamis dalam memandang suatu gagasan. Disinilah peran generasi muda dalam memupuk potensi diri atau kemampuan dalam mewujudkan perubahan serta pembaharuan yang lebih dinamis.

3.    Berani Terhadap Resiko

Jiwa muda para generasi penerus mempunyai keberanian dalam mengambil resiko atas upaya pembaharuan yang mereka lakukan. Kita tentunya tidak akan pernah menemui hasil yang memuaskan tanpa adanya harga lebih dalam mesti ditanggung dalam sebuah resiko. Untuk mencapai kemajuan, bangsa ini butuh para generasi muda yang berani gagal sebelum mencapai kesuksesan. Peran serta mereka dalam melakukan perubahan dan pembaharuan pastinya juga mempunyai hambatan tersendiri. Namun, sudah menjadi hukum alam bahwa keberhasilan adalah fase yang diraih setelah kita berani mengambil resiko.

4.    Optimisme yang Tinggi

Generasi muda tidak akan merasa gagal secara berlebihan sehingga menyebabkan dirinya patah semangat dalam melakukan perubahan. Justru setelah menemui hambatan bahkan kegagalan inilah para generasi muda menemukan pola keberhasilan yang lebih baik dari espektasi awal. Semangat juang yang tinggi inilah yang  menyebabkan para generasi muda menjadi daya ungkit suatu bangsa dalam mencapai kejayaannya. Bangsa yang maju pasti mempunyai generasi muda yang maju pula. Pemuda dan bangsanya adalah dua hal yang akan selalu berkaitan.

5.    Jiwa Mandiri dan Disiplin

Tidak dapat dipungkiri bahwa para generasi muda yang mempunyai jiwa mandiri dan disiplin baik secara sikap dan tindakannya akan selalu menjadi cermin kejayaan suatu bangsa. Inilah mengapa pembangunan sumber daya manusia mengajarkan nilai – nilai kemandirian dan kedisiplinan sedini mungkin. Harapannya tentunya adalah memupuk jiwa mandiri dan disiplin pada generasi muda.

6.    Sikap Patriotis dan Nasionalis

Generasi muda yang mempunyai rasa bangga terhadap tanah airnya serta mempuunyai rasa memiliki terhadap bangsanya secara tidak langsung akan mempertebal semangat pengabdian untuk bangsanya melalui prestasi diri yang ia raih nantinya. Untuk membela tanah air kita tidak lagi perlu mengangkat senjata atau menyerahkan jiwa raga layaknya pahlawan terdahulu. Menggali potensi diri dalam rangka turut serta dalam pembangunan bangsa adalah kewajiban kita.

7.    Rasa Religiusitas

Seberapapun tinggi ilmu bahkan secanggih apapun teknologi mutaakhir tentunya tidak dapat berdiri sepihak tanpa adanya peran serta nilai – nilai religiusitas didalamnya. Sebuah pondasi dasar setiap manusia dalam berkarya adalah melalui hubungannya kepada sang pencipta. Bagaimanapun tatanan dunia berubah, agama akan selalu ada sebagai penyeimbang kehidupan. Penting bagi setiap generasi muda memahami peran serta nilai – nilai agama dalam setiap amal yang dilakukan dibumi ini.

PENUTUP

Merealisasikan kalam ilahi merupakan langkah prefentif dalam upaya kita menangani proses demoralisasi era modern. Dengan sebuah harapan besar bahwa bangsa ini segera menyedari tantangan terbesar bagi generasi mudanya yakni untuk merealisasikan kalam ilahi ditengah perubahan tatanan dunia yang semakin jauh dari sabda ilahi. Menumbuhkan nilai religiusitas pada generasi muda adalah upaya pembangunan suatu bangsa dalam menyelamatkan penerus bangsa dari kehancuran moral serta mencapai tujuan pembangunan yang sebenarnya.

Dengan adanya peran agama, kita berharap bangsa ini tidak lagi mengalami kenyataan pahit akan potret buram generasi muda hari ini. Tidak ada lagi minuman keras, sifat premanisme, tawuran pelajar, seks bebas atau narkoba. Mulai saat ini hanya ada barisan para pemuda yang mantap menatap masa depan segala pencapaian diri. Para pemuda yang berani meneruskan tongkat estafet kepemimpinan sebagai bangsa yang luhur dan bermartabat. 






"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu"

_Ali bin Abi Thalib_

Like me on Facebook