Pernahkah kau terasing dalam ramainya makhluk?

Terpojok dalam ruang kotak tanpa arti

Hingga berpikir keras untuk sekedar membuat kamuflase kata

Tapi apakah semua itu tak merubah rasa yang ada

Atau mungkin m alah menumbuhkan bibit rasa yang baru

Lalu menuai dalam sandiwara hitam tanpa arti

Sungguh tak ada seorangpun yang berhak mengacuhkanku tanpa izinku

Sungguh tak ada seorangpun yang berhak membuatku terluka tanpa izinku

Biarlah setiap pojok ruang kotak ini menerka isi hati ini

Biarlah ia termangu dalam bayangan yang kubuat

Wahai ruang kotak tanpa arti

Dengar, lihat, lalu rasakan apa yang terasa disini

Ketika tangga langit tak lagi nampak pada bayangan awan

Masihkah kau akan berkeras hati pada hal yang belum nampak?

Dalam ruang kotak ini tercurahkan segala kata yang terpendam

Dalam ruang kotak ini meleleh semua semua airmata yang tergenang

Tuhan, apalah arti ruang kotak ini?

Ruang kotak yang  terkorban demi sebuah rasa

Ruang kotak yang tak dinilai atau bahkan sekedar dipandang

Ruang yang hanya jadi pelampiasan emosi tanpa disadari arti hadirnya

Arti yang tak kuasa menampakkan diri dalam pengapnya ruang kotak ini

Ruang yang hanya terhias airmata dan lara hati

Dinding bisu yang penuh dengan lautan pena penuh emosi jiwa

Lantaii yang terbentur kening dalam kehampaan rasa

Atap – atap langit yang menyaksikan tatapan mata keputusasaan

Jendela kaca yang menjelma menjadi peri yang menerawang raut sedih

Ah, semua itu begitu memenuhimu

Wahai runag kotak tanpa arti