Aku ibarat satu sel diantara  ribuan sel dalam ragamu

Sedang hatiku tak ubahnya segumpal darah diantara  tulang belulang

Inilah aku yang berusaha menjadi hati untukmu

Agar kau bisa merasa apa yang mereka rasa

Agar kau bisa mencinta apa yang mereka damba

Agar aku bisa menetralisir racun dalam ragamu

Biarlah ku telan pahitnya racun alam hatimu

Karena aku adalah hatimu

Untukmu ku maknai apa yang kau dengar

Untukmu juga ku tafsirkan segala apa yang kau lihat

Karena rasamu dalah rasa hatiku

Inilah makna hadirku sebagai hatimu

Segumpal  darah yang selalu ada dalam rasa serta prasangka

Tapi tak pernah tersadari dalam memori hatimu

Tak bisakah kau sekedar tanyakan siapa dan bagaimana perasaan hatimu ini?

Tak bisakah kau peka akan apa yang tak nampak dalam pandanganmu?

Atau bahkan tak bisakah kau merasa apa yang tak dirasa oleh hatimu?

Ku hanya mampu titipkan lesedihanku pada air mata yang menetes lembut di kelopak matamu

Ku hanya mampu ungkapkan bahagiaku pada senyum indah dibibirmu

Kau mata bagiku, sedang aku hati bagimu

Karena kau, aku bisa melihat segala ciptaan Tuhan dibumi ini

Dan karena aku, kau bisa rasa akan takdir Tuhan untukmu

Dan mungkin hal paling menyakitkan bagi kita adalah karena kita menyatu dalam satu raga yang berlainan kata

Karena kita tak menyadari makna hadir kita sendiri

Dan itu semua karena posisiku sebagai hatimu...