Kali ini mimin mau bahas sekaligus curcol mengenai sweet seventeen. Dimana mayoritas ABG (Anak Baru Gede) menganggap sweet saventeen adalah moment istemewa yang patut buat dijadiin urgen list diagenda hidup mereka. Jujur aja, mimin dulu juga pernah berpikiran kaya gitu sebelum mimin mengalami sendiri moment sweet seventeen. Dalam pikiran mimin, sweet seventeen itu waktu dimana umur kita menginjak pada masa awal pendewasaan diri dan mulai meninggalkan segala hal yang berbau ababil (ABG labil).

Waktu itu umur mimin, 16 tahun gitu. Rasanya gak sabar pengin secepatnya merasakan apa itu sweet seventeen yang selalu dibanggakan setiap remaja dan ditunggu untuk menjadi waktu yang special dihidup mereka. Sering banget mimin denger curhatan temen ataupun omongan senior yang membahas sweet seventeen. Mereka terlihat antusias membahas moment istemewa tersebut. Hari menginjak kebulan dan bulan kemudian berlari ke tahun, saat itulah sweet seventeen didepan mata. Tak sabar rasanya hati ini menjemput kejutan dalam hidup yang beranjak dewasa. Dan apa kiranya yang akan kuterima disaat moment itu?

              Yang jelas bukan kebahagiaan yang mimin rasakan saat itu. Atau kalau mimin berpikir positive sekalipun, mimin anggap masa itu adalah masa dimana Tuhan terasa begitu memperhatikanku lewat ujianNya. Adalah suatu hal yang amat biasa, saat kesedihan dan duka lara menyambangi, saat itulah hati tak berujung dalam menyebut asmaNya. Saat kesendirian itu menghantarkanku pada kemesraan munajah dalam cinta yang hakiki seorang hamba kepada Tuhannya. Bahkan lara itu masih jelas terasa saat ku tuliskan dalam pena abstrak ini. Saya yakin mereka adalah saudara seiman saya yang baik, hanya saja waktu itu mungkin mereka terundung rasa letih yang berlebih hingga tak menyadari ada yang terluka oleh keletihan mereka. Hingga mereka lalai bagaimana bersikap pada anak yang baru mengenal dunia barunya. Sungguh , ku kuatkan pintu hatiku saat rasa apatis mengetuk pintu hati ini. Tapi aku tak ubahnya gadis yang mencari jati diri dalam dunia yang baru. Dalam dunia yang orang katakan sebagai “penjara suci”. Salahkah jika hatiku sakit saat saudara seimanku menyayat hati ini?. Maafkan kiranya, dalam tulisan ini menyinggung pihak terkait, sungguh tak ada niatan membalas air mata dengan air mata ataupun mengumbar aib saudara seiman. Tapi ini hanyalah review masa itu, dan semoga tempat yang seharusnya menjadi sarana bertukar ilmu dan memperdalam agama tak lagi ada apa itu senior ataupun junior. Dan lagi ada apa itu deskriminasi serta sindiran – sindiran yang menyakitkan. Bukankah islam mengajarkan kita akan kasih sayang serta toleransi?

 Galaunya udahan lah, kita balik lagi bahas sweet seventeen ya gan...? *hehe*

                Pada intinya, yang bisa mimin simpulkan sweet seventeen bukan hanya masa unyu – unyu’an ataupun masa untuk memuaskan diri dalam keremajaan yang sesegera mungkin akan pergi beranjak dari kita gan! Mungkin sebagian dari agan – agan merasa stagnan, bahagia, sedih, semangat, ataupun tertekan di moment sweet seventeen. Karena hidup siapa yang tahu gan, kita udah punya nasib serta jalan yang akan kita tempuh sendiri. Sweet seventeen adalah moment paling berat untuk remaja, dimana seorang remaja akan menginjak pada masa pendewasaan diri dalam hidupnya. Disaat itulah segalanya turut berubah. Entah dari perlakuan sekitar ataupun memperlakukan diri kita sendiri gan! Sweet seventeen bagi mimin adalah masa perjuangan dimana mimin dituntut memerangi isi hati mimin sendiri yang masih tergolong egois dan berusaha sekeras mungkin untuk menjadi yang terbaik demi senyuman orang – orang yang mimin sayangi. Siapa lagi kalau bukan keluarga? Because family part of my life

             Sedalam apapun makna sweet seventeen bagi agan – agan yang mungkin sedang menanti ataupun sudah melewati moment itu, berjuanglah untuk masa depan yang lebih cerah. Jangan buang waktu kalian hanya untuk masa muda yang indah sesaat. Inilah masa yang tepat untuk menyusun srategi perang bukan sekedar just for fun dalam lingkaran fatamorgana hidup gan! Pernah dengar istilah “hidup adalah perjuangan”?  sweet seventeen inilah awal dari perjuangan tersebut gan. Kita terlahir sebagai seorang pemenang.

Gak percaya?

              Coba bayangkan aja, dari berjuta sel sperma kitalah satu – satunya pemenang yang bisa terbuahi oleh ovum kemudian tumbuh menjadi embrio dalam rahim ibu. Begitu dalam arti hadir kita gan! Sweet seventeen mulailah kalian awali dengan hal manis seperti julukan umur 17 itu sendiri. Hal manis gak harus have fun ataupun ongkang – ongkang gak jelas gan, justru hal manis yang sesungguhnya itu saat dimana kita berjuang dalam getirnya kenyataan dan berujung pada kebahagiaan. Seperti sebuah drama remaja yang mendambakan happy ending untuk tokoh yang kita suka. Jadikan kita seperti tokoh tersebut dan dapatkan  serta rasakan apa itu happy ending (Akhir yang bahagia). Tetap semangat meniti hidup gan! Aku, kalian, Barack Obama (Presiden berkulit hitam pertama untuk USA), Hellen Keller (inspirator braile), Socrates (ilmuan), Soekarno (Presiden pertama RI), Abraham Samad (Ketua KPK),Raditya Dika (Penulis, stand up, aktor), Taylor Swift (Musisi), Demi Lovato (Musisi) mereka semua punya waktu yang sama dengan kita. So, kita juga punya kesempatan untuk meraih kesuksesan sepert mereka gan! Just belive it and you can see how beautifull of your life.