Filosofi hidup
08.37.00
setiap sajak
yang terlantur pastilah punya makna
setiap
harapan pastilah punya maksud dan keinginan
karna setiap
yang kita lakukan adalah suatu karya
dimana karya
itulah yan mampu mencerminkan keindahan ataupun keburukan si empunya hati
sedangkan
tempat kita bisa menorehkan karya disebut kanvas kehidupan
dimana
akhlak sebagai cat warna warni
maka jadilah
tulisan akan siapa dan bagaimana kita
pada
dasarnya kebebasan di dunia itu tiak ada
karna apa?
karna kita
hidup dalam lingkaran aturan yang mengikat
bahkan dalam
lingkaran aturan itu terdapat juga hukum dan norma
kebebasabn
itu tidak sepenuhnya dapat kita miliki
untuk saat
ini yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri
untuk apa?
tentu untuk
menikmati kebebasan di surga nanti
dimana
segala hal haram menjadi halal disana
itulah
syarat pasti agar kita bisa menikmati apa itu kebebasan
tentu saja
kebebasan sepenuhnya
bukan
sekedar formalitas yang mengatasnamakan kemerdekaan umat
tak perlulah
berpikir ke surga dulu
betapa dekat
contoh yang nampak pada negeri ini
negeri yang
menamai dirinya demokrasi
dimana kita
bebas berpendapat akan tetapi dalam kebebasan itu
terdapat
olahan kata yang justru dapat memenjarakan kita
dimana
pencemaran nama baik dianggap hak
inilah yang
dimaksud batas dalam kebebasan
segala hal
yang ada di dunia ini pastilah punya batas bahkan ketentuan
untuk
sekedar mengekspresikan karya pun kita berbatas undang undang
bahkan hal
nekad sekalipun kita bisa mengatas namakan itu sebagai hak asasi
bagaimana
mungkin hak asasi begitu mudah didapat?
bagaimana
pula kita bisa bicara asasi jika hal yang kita perbuat tak mencerminka sebagai
orang yang menghargai hak asasi orang lain?
bahkann
mengganggu kenyamanan orang lain?
itukah yang
kita maksud hak asasi?
bukankah
orang kain juga punya hak asasi yang sama
inilah
pertanda bahwa kita belum pantas bicara apa itu asasi jika tingkah laku kita
belum bisa mencerminkan apa itu asasi secara harfiah
bagaimana
mungkin kita mampu berdalih asasi pada kepentingan sendiri jika untuk
menghargai hak asasi orang lain saja kita lalai?
0 komentar