Wahai engkau matahariku
10.34.00Pagi ini ku tunggui kau di beranda rumahku
senyum sumringah yang selalu ku idamkan di awal hari
senyum penuh makna bagi makhluk bumi
sebagai obat malam kemarin
bagaimana mungkin malam ynag biasanya ku rasa begitu megah nan indah
malam itu tak ubahnya kanvas yang tertutup tinta hitam pekat tak berbentuk
biarlah, mungkin mereka tak lagi peduli dengan kerlingannya padaku
atau bahkan mereka memberikan kerlingan itu pada gadis lain
tapi aku sungguh kagum padamu
aku sungguh terpesona akan senyum serta kesetiaanmu
bagiku alam puun ikut menangis saat kau tak nampak
dan karenamu harmoni cinta di setiap pagi terasa begitu sempurna
teramat sempurna untuk gadis yang teramat sederhana
harusnya kau berikan saja seenyuman itu pada seorang putri dari negeri seberang
bukan pada rakyat biasa yang menatapmu dalam hening
tapi kau berbeda
berbeda dai caramu memberi senyuman serta kehangatan
kau juga berbeda akan caramu menampakkan diri di hadapanku
usai ku tunaikankewajibanku pada Tuanku ingin rasanya segera mungkin ku jemput sinarmu
cahaya itu, kehangatan itu..
semua makhlau memang menyukai itu, tak ubahnya seperti aku menyukai mu
bagiku kau penghibur setelah kesenyapan malam menyergap di antara dinding waktu
kau penyambut terangnya pikiran dan hatiku setiap pagi mulai mengembang
dalam kesejukan aroma pagi aku bersamamu
diantara melodi paling merdu oleh kawanan burung
saat awan hitam mulai pudar terkikis roda putih salju
senyummu begitu manis dipandang walau tanpa lesung pipit sekalipun
saat kesejukan membelah hawa dingin di permukaan bumi
saat itulah kau berika kehangatan bagi jagat raya ini
kau tak ubahnya benda berbentuk bulat merona yang ku lihat meggeser awan putih
tapi mengappa kau membuatku, mereka dan seluruh makhluk bumi terpikat akan engkau?
terpikat akan semua yang bersentuhan denganmu, wahai matahariku....
0 komentar