Mengenal Lebih Dekat Pendiri Yayasan Tunas Bangsa University (STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara)
15.22.00
Raihlah
Bintang yang Ada di Langit
Sebuah pemikiran mendalam mengenai kondisi pendidikan Indonesia dari
tokoh pendiri yayasan Tunas Bangsa University, Beliau lah H. Ali Hanan Fatah
MBA, MSi yang lahir di Banjarnegara pada tanggal 18 Juli 1945. Beliau merupakan
anak dari pendiri yayasan pondok pesantran besar di Banjarnegara. Karena
kemauan belajar yang tinggi, Beliau berhasil menempuh pendidikan di Institute
for the Development of Agriculture Cooperation in Asia (Tokyo, Jepang). Selain
itu beliau juga sukses menempuh gelar doktor di Yose Rizal University
Philipina. Pada tahun 2003, beliau menyelesaikan jenjang pendidikan Magister
Sains di Universitas Diponegoro Semarang.
Beliau merasa prihatin dengan
metode pendidikan Indonesia, dimana teori yang diajarkan tidak serta merta di
implementasikan oleh peserta didik. Beliau menyampaikan bahwa di Indonesia,
pendidik masih sebatas memberikan pembelajaran berdasarkan apa yang harus
dipikirkan bukan bagaimana membuat pikiran tersebut menjadi nyata. Di Indonesia
sudah menjadi kewajaran mengajarkan anak dengan kalimat “Ini Kursi” bukan
“Bagaimana Membuat Kursi”. Hal inilah yang sebenarnya menentukan kreativitas dan
membentuk karakteristik menjadi sangat terbatas kedepannya.
Melihat fakta pendidikan inilah mengapa setelah mempelopori berdirinya
lembaga pendidikan MI, MTs, MA,SMK Al Fatah Banjarnegara, beliau bertekad
mendirikan lembaga pendidikan dibawah naungan Tunas Bangsa yang terdiri dari
jenjang SD IP Tunas Bangsa, SMP IP BSTB, dan STIMIK Tunas Bangsa. Dan Alhamdulilah
dalam waktu tiga tahun ke depan lembaga pendidikan Tunas Bangsa akan terhimpun
dalam satu naungan Universitas Islam pertama di Banjarnegara dengan dibukanya
program pendidikan tinggi dengan fakultas hukum dan pendidikan.
Tunas Bangsa mempunyai metode pembelajaran yang tidak hanya terbatas
pada penyampaian teori semata namun diimbangi pula dengan praktek sebagai
sebuah implementasi pembelajaran tersebut. Untuk memudahkan proses belajar
mengajar, Fasilitas yang memadai seperti rusunawa yang disediakan oleh pihak
kampus bagi mahasiswa yang beriminat
tentunya mempunyai nilai lebih tersendiri. Mahasiswa tentunya dapat menikmati
fasilitas tempat tinggal yang nyaman selama menempuh perkuliahan dengan biaya
yang terjangkau.
Selain sebagai tokoh pemerhati pendidikan, KH Ali Hanan MBA, MSi juga
aktif dalam dunia politik dengan trade record yang bagus. Salah satu posisi
yang pernah beliau pegang yakni Ketua Komisi E
DPRD I Jawa Tengah. Sedangkan pengalaman berorganisasi dan politik beliau
ketika muda telah dituangkan kedalam beragam tulisan. Salah satu karya yang
sedang dalam proses penyelesaian terbit yakni “Membuka Jendela Demokrasi di
Pesantren” dengan tebal 300 halaman. Karena beragam prestasi dan kontribusi
beliau didunia pendidikan maka tidak heran bila H. Ali Hanan Fatah MBA, MSi ini
sering kali mendapatkan kesempatan mengeyam pendidikan di luar negeri.
Belajar pada Orang Jepang
Selama menempuh pendidikan non degree di Tokyo, Jepang tentunya banyak
sekali pengalaman hidup yang bisa dijadikan pembelajaran bagi anak – anak
didiknya. Beliau menceritakan betapa
karakter orang Jepang yang sangat menjunjung etos kerja dalam hal
kedisiplinan dan konsistensi itu bisa juga kita contoh. Sebagai gambaran betapa
orang jepang menjunjung prinsip hidup yakni dengan selalu menjaga kebersihan
diri dan lingkungan. Lalu bagaimana dengan kita? Sebagai umat islam kita
mempunyai pegangan annadhofatu minal iman
bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Maka dari itu kita seharusnya
bisa mengamalkan dalil tersebut lebih baik dibandingkan orang jepang.
Karakter lain yang bisa dicontoh
dari orang Jepang yakni cara mereka melakukan proses jual beli buah – buahan.
Seringkali kita menemui adanya penjual buah yang melakukan kecurangan –
kecurangan seperti mencampur buah dengan kualitas yang berbeda namun dijual
dengan harga satu kualitas saja. Mereka akan memposisikan diri sebagai mana
mereka ingin diposisikan. Ketika orang jepang mempunyai posisi sebagai penjual
maka mereka juga bisa memposisikan diri sebagai pembeli untuk mengetahui apa
yang diinginkan oleh pembeli.
Raihlah Bintang yang Ada di
Langit
Generasi muda harus memiliki ilmu pengetahuan, iman dan taqwa yang kuat
agar bisa meraih cita – cita setinggi langit “Raihlah bintang yang ada
dilangit”.
Beliau menyampaikan pesan kepada generasi muda yang mempunyai tanggung
jawab untuk mengejar ketertinggalan kita dari bangsa lain. Untuk mencapainya,
tentunya generasi muda membutuhkan dorongan dan tekad yang kuat. Marilah
bergabung bersama keluarga besar Tunas Bangsa dalam menyongsong sistem
pendidikan Indonesia yang lebih baik.
0 komentar