Ketika Cinta Meluluhkan Kesalahan

21.19.00





Setiap impianku hanya sebatas raut wajahmu. sungguh hatiku merasa senang saat ku pahami inci demi inci apa yang ada padamu. Waktu itu, tepatnya sore hari kita duduk berdua ditaman belakang. Kau menunjukiku akan pesan singkat yang singgah dihandphone mu.

Deg!
hatiku serasa beku saat melihat isi tulisan itu. begitu singkat tapi begitu menusuk hati. Kata - kata yang tersampaikan oleh teman wanitamu yang juga teman wanitaku. tapi kenapa harus nita? kenapa kau harus melukaiku dengan seseorang yang selalu menemani kisahku sebagai seoeang sahabat. Kau membuat pengakuan bahwa kau sebulan terakhir menjalin hubungan tanpa status dengan sahabatku sendiri, dan kini kau tunjukan semua isi pesan yang kalian kirimkan dibelakangku. tanpa sadar airmataku meleleh, spontan kau renggut sapu tangan dalam saku jins yang secepat kilat kau sapukan air tetesan dipipiku. aku menolak tanganmu untuk menjauh dari ragaku. wajarlah jika aku kecewa akan dia. bagaimana mungkin ini bisa terjadi. tapi dilain sisi, aku tetap memendam rasa sayang walaupun sakit yang kau torehkan begitu sakit kurasa.

"Aku menunjukan semua ini karena aku sadar bahwa rasa sayang serta cintaku tak bisa lekas singgah sebagaimana rasaku padamu, ini ku lakukan agar kau tahu aku sekedar menjalin rasa yang tak pasti dengan sahabatmu, jangan berpikir lebih"

"Tapi tak sadarkah akan perbuatanmu yang sungguh membuatku terluka, tak tahukah kau bahwa nita itu sahabatku, bagaimana bisa kau mendekat terlalu berlebih kepadanya?" aku mencoba mencari kejelasan lebih pasti akan tatapan matanya. tapi dalam hati ku akui mungkin dia berkata jujur akan pengakuannya, jika ia memang lelaki buaya bagaimana bisa ia memberitahuku akan apa yang terjadi. justru kali ini ia ingin mengakui kesalahan serta memohon maaf kepadaku.
sejenak aku dan dia beku bagai es dikutub selatan, ku mencoba mencerna dengan logika. tiba - tiba ia berujar...

"Cobalah kau pikirkan lagi, bilamana aku tak sungguh - sungguh mencintaimu aku pasti tak akan bicara sejauh ini, biar saja aku mendekati sahabatmu sendiri tanpa sepengetahuanmu. tapi aku sadar akan kekeliruanku, aku sadar bahwa wanita yang benar - benar ku rasa dalam hening adalah kau seorang"

Aku hanya diam mendengar penjelasannya, aku mengingat kembali awal kami menjalin rasa. Kalimat yang ku janjikan kepadanya "biarpun aku melihat semua kesalahan ada padamu, tapi aku tetap berpikir bahwa kaulah yang terbaik". dalam bekunya suasana aku mengingat semua kenangan indah serta perih yang kami lalui. lalu aku tersadar kembali saat tangannya menepuk pundakku, sembari mengatakan kiranya apa yang bisa membuatmu memaafkanku. Aku hanya diam seribu bahasa, benarkah cinta bisa membuat luluh rasa salah menjadi maaf seperti kaliimat ynag ku ucap dulu?

ku sandarkan kepalaku dibahunya tanpa sepatah kalimatpun keluar dari bibirku. kami hanya diam dalam bekunya suasana taman yang dulu kami juluki taman cinta.
benarkah ini?
nyatakah?


  

You Might Also Like

0 komentar





"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu"

_Ali bin Abi Thalib_

Like me on Facebook