Permainan Rasa dalam Penafsiran Kata

15.45.00



Aku tak tahu!
Hanya satu kalimat itu yang mampu ungkapkan rasa bingungku. Bingung akan setiap perilaku anda. Bahkan aku tak faham betul mana yang baik dan mana yang buruk dari anda. Ketika aku anggap hal itu baik dan sangan nyaman dalam perasaanku, justru diakhir kalimat aku baru saja menyadari bahwa semua itu hanya sebuah majas. Agak sakit, bukan sakit tapi sangat sakit!
Aku terlalu mengharapkan hal yang amatlah lebih dari setiap laku yang anda anggap salah. Bahkan mengkin saat hal yang datang dari anda menyakiti perasaanku, justru niat baik yang anda pendam. Bersikaplah apa adanya.  Ku mohon...  karena aku terlampau bodoh untuk mengartikannya. Maaf, bukan mengartikan lebih dan sangat tepatnya menafsirkan. Itu yang kugambarkan mengenai laku anda. Bahwa mengartikan akan amat mudah berdasarkan apa adanya hal tersebut, akan tetapi untuk menafsirkan aku butuh berbagai referensi serta akal yang dalam untuk sekedar memahaminya. Dan aku belum sanggup melakukannya. Sialnya aku terlampau bodoh untuk menafsirkan laku anda! Itu yang jadi masalah.
Mengapa saat kurasakan keadaan yang membaik justru aku baru menyadari bahwa keadaan semakin rumit untuk difahami. Maafkan atau tidak? Satu kalimat itu saja yang kulontarkan dengan segala attitude kini. Jawablah dengan ya / tidak. Sulitkah menjawab satu kalimat dengan satu kata? Timbal balik seperti apa yang anda harapkan? Tolong jangan biarkan aku terombang – ambing dalam kebingungan. Jangan biarkan aku tersesat dalam rumitnya kata. Bukankah wajar jika aku kalut dengan keadaan ini. Salah itu fitrah! Aku pernah salah pada anda, akan tetapi tak sadarkah anda bahwa disaat yang sama anda juga bersalah padaku? Sadarkah akan hal itu?
Aku tahu betul, anda terlahir sebagai makhluk pembenar. Sedang aku pemburu dari setiap ilmu yang membayang tiap detiknya dihadapan anda. Tapi adilkah semua ini? Bukankah tabir pembeda hanya ada pada tangan Tuhan? Entahlah..
Entah aku atau anda yang paling bersalah. Entah siapa yang akan menang dalam permainan kata ini. Atau bahkan siapa yang merasa paling puas dengan permainan kata ini. Aku manusia bodoh yang butuuh waktu lama memahami setiap lontaran kata. Mungkin anda lupa berapa kalimat serta maksud apa yang anda ucapkan padaku. Tapi ketahuilah bahwa waktu tak akan mendiamkan otakku untuk menimang setiap arti kata dari anda. Ucapan anda kemarin, sampai detik ini masih kumainkan dalam imajiku. Bahkan hingga esok jika belum kutemukan arti kata itu maka akan kucari disetiap denyut pikiran ini. Aku hanya berharap Tuhan mampu sisihkan setiap penafsiran yang menyakitkan bagiku juga bagimu. Jika sampai ada luka yang membekas aku harap Tuhan berkenan menghapusnya dari memoriku, juga memori anda. Itu saja torehan kata yang kutulis mengenai kata serta kalimat yang terlontar.

You Might Also Like

0 komentar





"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu"

_Ali bin Abi Thalib_

Like me on Facebook