Dari hamba yang dhaif...

Melalui ikhtiar seperti apa  kita mendapatkan rizki?

Sudahkah kita mengambil peluang 9 dari 10 pintu rizki yang Alloh janjikan?

Alloh telah membuka 10 pitu rizki bagi hambaNya.

9 pintu Alloh diberikan hanya untuk para hamba yang mengikhtiarkan rizkiinya melalui perniagaan

1 pintu sisanya Alloh sediakan untuk hambaNya yang berikhtiar di jalur lain

Lalu mengapa begitu banyak pintu rizki terbuka bagi para pengusaha?

Mengapa Allah menyediakan 9 dari 10 pintu rizki melalui perniagaan?

Inilah 9 alasan yang perlu kita renungkan sejenak …

Kenapa demikian? Jika seorang karyawan atau pegawai, ibaratnya selalu yakin bahwa pada tanggal tertentu rekeningnya pasti akan terisi lagi dengan nominal yang sudah pasti. Lalu bagaimana dengan pengusaha ? harapan dan kecemasan seringkali dirasakan oleh seorang pengusaha, cukupkah nominal yang ada untuk membayar hak para karyawan diakhir bulan , cukupkah cash ditangan untuk membayar supplier di awal bulan, bahkan adakah rupiah yang cukup untuk membeli beras bulan ini. Dalam kondisi ini seorang pengusaha yang pada akhirnya hanya bisa menyerahkan semua penyelesaian pada Allah, maka tingkat ketawakalan seorang pengusaha pada Allah pasti lebih tinggi dibanding profesi lain.

Seorang pengusaha dituntut untuk terus berpikir secara kreatif dan bergerak secara aktif. Kalau dia berhenti, banyak orang yang akan menjadi ‘korban’. Dan orang yang terus berpikir mencari solusi secara kreatif secara klinis mencegah orang tersebut untuk menjadi pikun.

Pengusaha yang baik tidak akan meletakkan harapannya pada customer atau pada pelanggan, pengusaha yang baik dan benar hanya meletakkan kepercayaannya tentang rizki pada Allah, otomatis menjadikan pengusaha menjadi lebih spiritual, lebih menjaga hubungan baik dengan Allah. Bukankah ketika hubungan kita begitu baik dengan Sang Khaliq maka hubungan kita dengan sesama manusia adalah sebuah jaminan yang begitu mudah?

Seseorang pengusaha pastinya memberi banyak kemanfaatan untuk orang lain, jadi pintu rizki untuk orang lain juga. Maksudnya, sama sama menghasilkan uang, sama sama bisa membeli mobil. Seorang pegawai hanya menerima uang untuk dirinya sendiri. Pengusaha ? saat dia mengusahakan uang berarti dia juga mengusahakan rizki bagi kehidupan banyak orang yang bergantung padanya, seperti pegawai, supplier, dll.

Mengapa bisa begitu? karena harus seorang pengusaha pastinya tidak hanya memikirkan nasibnya secara personal, tapi  nasib karyawan, customer, supplier atau bahkan nasib para calon buyer juga sering melintasi pikirannya, apa hal terbaik yang bisa mereka dapatkan, apa ikhtiar terbaik yang bisa diberikan untuk umat. Dengan memakmurkan orang lain, seorang pengusaha yakin, secara personal ia akan semakin makmur. Sudah pernah membaca kisah petani jagung terbaik yang membagikan benih jagung unggulannya kepada petani lain? Kira – kira seperti itulah cara kerjanya.

Pikiran itu berimbas pada kualitas kesehatan seseorang. Inilah mengapa seorang pengusaha selalu menanamkan pikiran positif dalam menghadapi persoalan sepelik apapun. Selain itu, pikiran positif secara tidak langsung akan menyalur pada pikiran para pegawainya. Bisa dibayangkan bagaimana dampak hebatnya perkumpulan orang – orang yang mempunyai pikiran positif?

Apapun yang akan terjadi pada sebuah bisnis, seorang pengusahalah yang pertama kali merasakan dampaknya. Banyaknya pengalaman menjalin kerjasama dengan rekan bisnis, membangun tim, dan melebarkan sayap bisnis inilah yang menyebabkan seorang pengusaha tangguh secara mental. Mereka sudah terbiasa dengan hantaman badai, jadi mereka nggak bakal gampang down.

 Seorang pengusaha sukses pasti mempunyai koneksi dan relasi yang maha luas, inilah mengapa akhirnya mau nggak mau mereka harus bisa bersosialisasi dengan baik.

 Dalam kredo bisnis, the more you give the more you receive. Dalam prinsip islam, Allah akan membalas 70 kali lipat setiap pemberian kita di jalan Allah. Maka biasanya, pengusaha yang bener mindsetnya bakal banyak berbagi, banyak memberi.

Kalau anda belum menemukan hal itu dalam diri anda, check dulu...sudah  kah anda menjadi pengusaha yang baik ? atu sekedar pengusaha abal abal yang hanya mengikuti trend.

Terdengar jahat ? terasa kejam ?

Lebih baik check sekarang, sebelum jauh melangkah....

NB :

Saya bukan lagi ngomporin untuk jadi pengusaha lho yaa...ini hanya  penerawangan dari hasil perenungan (bukan) di gua hiro

Dan katanya pintu yang kesepuluh itu adalah untuk para pengajar, orang yang membagikan ilmunya...makanya saya milih jadi ‘guru’ yang juga pengusaha.