Hati Kami untuk Kalian, Wahai Saudara diTanah Palestina!
10.46.00
Ketika kebanyakan negeri mengecam serta melarang tindakan
Israel. Dan ketika itu hanya menjadi sebuah kecaman atau bahkan gertakan tak
berarti bagi kaum yahudi. Wahai seluruh negeri, buktikanlah kecaman itu dengan
tindakan nyata. Wahai saudara seiman, atas nama agama serta kasih sayang
tunjukanlah kalau kita peduli pada mereka. Dan teruntuk umat agama lain, atas
nama kemanusiaan, apa yang kalian perbuat untuk Palestina? Lihatkah kau anak –
anak yang sungguh lucu itu , tanpa raut dosa sedikitpun harus menanggung sakit
serta ketakutan amat dalam. Masa kanak – kanak yang seharusnya dihiasi indahnya
kedamaian serta kasih sayang dari orang – orang tercinta mereka. Tapi kini,
mereka harus melawan rasa takut serta menahan luka ketika orang tua, saudara,
teman atau bahkan diri mereka dibombardir tentara Yahudi. Bukan susu sebagai
asupan nutrisi mereka melainkan tetesan darah dari para syuhada. Kemana
perjanjian damai yang kita agung – agungkan? Kau katakan perserikatan bangsa –
bangsa! Tapi lihatlah Palestina!
Allohu Akbar!
Setiap dentuman roket serta jerit tangis anak – anak
Palestina, takbir Tuhan tak akan pernah sunyi diantaranya. Wahai kalian
penggagas perdamaian dunia, mengapa kemunafikan muncul dari wajah kalian
sendiri. Kalian mainkan catur kebangsaan tapi kalian support tentara Yahudi
itu. Kemana perginya hati kalian. Wahai negera adidaya, tuangkanlah sedikit
saja belas kasih ditanah Palestina. Katakan pada antek – antek kalian untuk
berhenti menumpahkan darah. Ini bukanlah perang! bagaimana kalian bisa sebut ini
perang, sedangkan tentara Yahudi menyerang secara membabi buta dengan
persenjataan yang lengkap. Dan tahukah kau apa yang para Syuhada gunakan
sebagai tameng?. “Kekuatan takbir!” Dengan kekuatan takbir mereka lawan roket
raksasa itu dengan bongkahan batu, mereka lawan senjata api itu dengan ketapel.
Tanpa gentar serta mengenal usia, wanita maupun pria mereka membela diri untuk
mempertahankan tanah mereka.
Berapa juta jiwa sudah tiada. Menunggu habiskah penghuni
negeri itu! Tanpa rasa kemanusiaan sedikitpun tentara Yahudi mengambil nyawa
Palestina. Ingatlah wahai kalian tentara Zionis, kalian bukanlah Tuhan. Kalian
tak berhak mengambil nyawa seseorang. Kalian itu terlahir dengan wujud manusia
akan tetapi hati kalian lebih busuk dibandingkan iblis jahanam. Atas nama tanah
hadiah Tuhan kalian, pantaskah dijadikan alasan untuk menyakiti? Ah! Bukan
menyakiti tapi membunuh. Kalian pembunuh! Apakah Tuhan kalian bersabda begitu
piciknya? Tuhan kaliankah yang memerintahkan untuk membunuh umat Palestina?
Jika alasan agama tidak jadi soal bagi kalian, setidaknya alasan kemanusiaan
seharusnya bisa membuka sedikit saja pintu nurani kalian. Lupakah kalau kalian
tidak hanya membunuh pria dewasa yang kalian anggap ancaman. Tapi kalian juga
memburu anak – anak polos tanpa dosa! Dimana hati kalian! Kalian tak lebih baik
dari umat jahiliah. Kalian bahkan lebih jahanam dari mereka. Setidaknya,
lihatnya mata anak – anak yang berurai air mata itu. Mereka ketakutan! Bukankah
kaum Yahudi juga punya anak? Juga punya perempuan – perempuan dibelakang
kalian? Sedalam apa rasa sayang kalian pada mereka? Tentu kalian bisa bayangkan
betapa dalamnya rasa didalam hati anak – anak Palestina.
Maha benar Alloh dengan segala firmanNya. Demi nyawa yang
kini melekat pada jasad ini, kami mengutuk kebiadaban kalian, wahai kaum
Zionis. Kami memang tak menyaksikan kebiadaban kalian didepan mata kami, tapi
lewat layar kaca saja hati kami terkoyak serta membenci kalian lebih dari apapun
yang kami benci dimuka bumi ini. Kami mengutuk kalian. Demi surga dan neraka
yang Alloh ciptakan, tak ada tempat layak selain neraka jahanam bagi kalian.
Demi setiap huruf Qosam yang para syuhada lontarkan, neraka jahanam akan menjadi peraduan terakhir
bagi kalian.camkan itu wahai pembunuh! Kebiadaban kalian akan terkenang sampai
akhir masa. Kalian akan terkenang sebagai pembunuh. Bahkan jika mungkin
memaafkan kalian, tapi untuk melupakan itu tidak mungkin. Kalian itu pembunuh
jasad serta hati kalian sendiri. Setiap tetes darah umat Palestine itu akan
menjadi kobaran api yang membakar jasadmu kelak. Dan setiap tetes air mata yang
mengalir akan menjadi lautan yang menenggelamkan kalian.
Dadaku sesak saat mengucapkan hal keji ini. Air mataku tak
lagi bisa kutahan. Tetes demi tetes air mataku ini tak sebanding dengan air
mata saudaraku diPalestina sana. Aku
begitu lemah hingga tak berdaya menyaksikan kebiadaban itu. Betapa tak
terbayangkan perasaan hati mereka. Ditanah air ini, aku bisa dengan nyenyaknya
melewati malam, sedang mereka dengan rasa was – was selalu terjaga dimalam -
malam mereka. Disini aku melihat ibuku menyiapkan sarapan dipagi buta,
sedangkan mereka histeris saat menemui jasad ibu mereka dipagi buta. Ketakutan
serta kebencian sudahlah mendarah daging. Bahkan terbawa dalam mimpi. Setiap
detiknya kain kafan serta kelambu hijau melewati rumah mereka. Ayah yang mereka
sayangi juga tak luput dari kekejaman itu. Jika aku punya kuasa akan satu saja
doa yang akan Egkau kabulkan Ya Rabb, aku meminta kedamaian serta rasa aman
teruntuk saudarakuu di Palestina sana. Ya Rabb bukankah Engkau juga mempunyai
rumah ditanah itu? Untuk itulah lindungi tanah di rumahMu Ya Rabb. Lindungi
Masjidil Aqsa beserta umatMu disana. Lindungi mereka Ya Rabb....
0 komentar