Kata islam
berarti damai,selamat,penyerahan diri,tunduk dan patuh.pengertian islam
tersebut menunjukan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk
menciptakan kedamaian,kerukunan,serta kesejahteraan bagi semua.agama islam sama
sekali tidak mempunyai tujuan untuk mendatangkan dan membuat bencana atau
kerusakan dimuka bumi.inilah yang disebut islam sebagai rahmatan lil ngalamin
(rahmat bagi seluruh alam)
Fungsi islam
sebagai rahmatan lil ngalamin tidak bergantung pada penerimaan atau penilaian
manusia.fungsi tersebut akandapat
terwujud dan dapat dirasakan oleh manusia itu sendiri ataupun makhluk lain
apabila mannusia telah mentaati dan menjalankan ajaran islam dengan benar.
Agama islam
adalah agama yang rahmatan lil ngalamin, namun banyak orang menyimpangkan
pernyataan ini pada pemahaman – pemahaman yang salah kaprah.sehingga
menimbulkan banyak kesalahan dalam praktek beragama.bahkan dalam hal yang
sangat fundamental yaitu dalam masalah toleransi.
Pernyataan
bahwa islam adalah agama yang rahmatan lil ngalamin sebenarnya adalah
kesimpulan dari firman alloh swt yang termaktub dalam surahal anbiya
107.
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.
Nabi muhammad saw
diutus dengan membawa ajaran islam dengan dasar rahmatan lil ngalamin.
Sedangkan rahmat itu sendiri dalam lisanul arab berarti kelembutan yang berpadu
dengan rasa iba atau bisa diartikan sebagai kasih sayang.jadi diutusnya nabi
muhammad saw adalah bentuk kasih sayang alloh kepada semua makhluk, terutama
manusia.
Dalam islam
diajarkan mengenai kisah seorang wanita pendosa dengan seekor anjing yang
kehausan di tengah padang pasir. Suatu saat sang wanita pendosa yang sekarat
kehausan merangkak-rangkak di tengah padang pasir menuju sumur air satu-satunya
di padang pasir tersebut. Di dekat sumur itu juga telah duduk seekor anjing
yang sudah kehausan bukan kepalang. Wanita pendosa ini melepas sepatunya,
kemudian mengambil air sumur tersebut dengan sepatunya untuk dia minum. Ketika
dia ingin minum tersebut, ia pandangi wajah anjing yang menatapnya
memohon belas kasih. Terbitlah rasa iba si wanita pendosa tersebut. Ia berikan
air tersebut ke sang anjing sehingga sang anjing dapat meminum air tersebut
untuk melepas dahaganya. Setelah kenyang, sang anjing tampak gembira dan
menunjukkan rasa terima kasihnya kepada sang wanita tersebut. Setelah itu, sang
wanita menurunkan lagi sepatunya ke dalam sumur untuk mengambil air untuk
dirinya sendiri. Dan belum lagi air itu dapat ia minum, wanita itu meninggal
dunia karena kehausan. Nabi muhammad menyatakan bahwa wanita pendosa tersebut
masuk surga karena kesemua dosanya telah diampuni allah karena belaskasihnya
terhadap mahluknya yang lain yaitu anjing.
Dari abi hurairah r.a. dari rasulullah saw berabda, “telah
diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan
lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, “anjing ini hampir mati kehausan”.
Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya
minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum. (HR.Bukhari
Penafsiran para ahli tafsir
1. Ibnu qayyim al jauziyyah dalam tafsir ibnul
qayyim:
“pendapat yang lebih benar dalam menafsirkan ayat ini
adalah bahwa rahmat disini bersifat umum. Dalam masalah ini, terdapat dua
penafsiran:
Pertama: alam semesta secara umum mendapat manfaat dengan
diutusnya nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Orang yang mengikuti beliau, dapat meraih kemuliaan di
dunia dan akhirat sekaligus.
Orang kafir yang memerangi beliau, manfaat yang mereka
dapatkan adalah disegerakannya pembunuhan dan maut bagi mereka, itu lebih baik
bagi mereka. Karena hidup mereka hanya akan menambah kepedihan adzab kelak di
akhirat. Kebinasaan telah ditetapkan bagi mereka. Sehingga, dipercepatnya ajal
lebih bermanfaat bagi mereka daripada hidup menetap dalam kekafiran.
Orang kafir yang terikat perjanjian dengan beliau,
manfaat bagi mereka adalah dibiarkan hidup didunia dalam perlindungan dan
perjanjian. Mereka ini lebih sedikit keburukannya daripada orang kafir yang
memerangi nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Orang munafik, yang menampakkan iman secara zhahir
saja, mereka mendapat manfaat berupa terjaganya darah, harta, keluarga dan
kehormatan mereka. Mereka pun diperlakukan sebagaimana kaum muslimin yang lain
dalam hukum waris dan hukum yang lain.
Dan pada umat manusia setelah beliau diutus, allah ta’ala
tidak memberikan adzab yang menyeluruh dari umat manusia di bumi. Kesimpulannya,
semua manusia mendapat manfaat dari diutusnya nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Kedua: islam adalah rahmat bagi setiap manusia, namun orang
yang beriman menerima rahmat ini dan mendapatkan manfaat di dunia dan di
akhirat. Sedangkan orang kafir menolaknya. Sehingga bagi orang kafir, islam
tetap dikatakan rahmat bagi mereka, namun mereka enggan menerima. Sebagaimana
jika dikatakan ‘ini adalah obat bagi si fulan yang sakit’. Andaikan fulan tidak
meminumnya, obat tersebut tetaplah dikatakan obat”
0 komentar