Tangan Tuhan dalam Tabir Kun Fayakun

05.37.00

Andai Jibril turun untuk kedua kalinya
Andai saja wahyu tersampaikan dengan syahdunya
maka malaikat tak ubahnya hiasan surgawi
maka manusia tak ubahnya tajuk nirwana
kalaupun sang surya mampu berungkap kata
maka rembulan tak selamanya tersenyum dalam gelapnya kabut malam
tapi nafas itu terbatasi oleh ketetapan
kau bilang itu ketetapan Tuhan!
sedang mereka bilang itulah takdir
ada hal yang bisa dan tak bisa
karena hidup itu bagai dua ruangan yang berbatas tabir ditengahnya
bukankah fitrahmu diciptakan untuk menyembah?
lalu apa gunanya hujatan semu itu?
sembahlah dan terimalah ketetapan itu
raihlah tangan Tuhan dalam genggaman penuh kasih
letakan hatimu ditempat yang semestinya
merenung berteman lampion dibawah langit
berkata pada hati yang kian membatu
perlu apa lagi tuk cairkan hati yang beku?
cintakah?
kasih sayang?
atau malah mati dalam kebencian?
sujudmu dipenghujung sajadah itu untukmu sendiri
untuk damaikan gumpalan darah yang bernama hati
gumpalan darah yang merajai jasadmu
riwayat umat terdahulu menyaksikan itu
jika baik segumpal darah itu maka baik pula seluruh inti jasadmu
lalu ada apa dengan kun fayakun?
mantra ajaib apakah itu?
apa kiranya mampu ubah duniaku serta duniamu?
sedahsyat apa tangan Tuhan kendalikan mantra itu?
dalam  hening kau menyebutnya tabir
lalu sejenak memanggilnya sebagai ketetapan
tabir dalam ketetapan yang kau sebut sebagai takdir
dimana sesungguhnya kun fayakun itu ada pada tangan Tuhan

You Might Also Like

0 komentar





"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu"

_Ali bin Abi Thalib_

Like me on Facebook