(Senin, 18/12) Be Kraf, Deputi Hubungan antar
Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan
tujuan mengidentifikasi potensi dan peluang kerjasama dalam rangka digital
marketing Indonesia. Be Kraf dan dinas kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan
FGD ini di Hotel Surya Yudha Banjarnegara dengan menghadirkan Bupati
Banjarnegara, Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM
Kabupaten Banjarnegara, Anggota DPR RI Komisi X, Kasubdit Hubungan Antar
Lembaga Non Pemerintah Luar Negeri Be Kraf dan CEO aksinusantara.com.
Dalam sambutannya, Ibu Sri Mastuti selaku Kepala
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banjarnegara
menyampaikan terimakasih kepada seluruh elemen yang membantu terselenggaranya
FGD serta berpesan bagi semua anggota UKM/UMKM untuk saling berkolaborasi untuk
mengembangkan usahanya. Dalam hal ini Banjarnegara sendiri sebenarnya merupakan
salah satu kota yang kaya akan potensi wisata, kuliner, dan kerajinan. Dengan
adanya FGD ini diharapkan bisa menjadi jembatan bagi setiap pelaku usaha untuk
menggali lebih dalam potensi bisnisnya secara kreatif dan inovatif. Dinas terkait
terus mendukung kemajuan ekonomi kreatif di Banjarnegara, salah satu langkah
konkret pemerintah yakni dibangunnya Galeri UMKM yang bisa menjadi sarana
pelaku UKM/UMKM men-display
produknya.
Salah satu pemapar materi, seorang founder empat aplikasi enterpreneurship
dan Former Developer Relation Manager
Intel Asia Pasifik yakni Bapak Firstman R Marpaung menjelaskan bahwa bagi
pelaku usaha mengenal dunia digital marketing
adalah sebuah keharusan. Manusia modern tidak lagi membeli barang dengan datang
langsung ke penjual, mereka belanja dengan lebih praktis secara online. Inilah
alasan sederhana mengapa pelaku usaha Banjarnegara sudah harus merambah dunia
digital marketing, tidak hanya untuk bertahan dari gerusan jaman, tapi juga
sebagai usaha meluaskan target market. Rumus ini berlaku untuk pelaku usaha
tradisional maupun digital. Teknologi telah merubah gaya hidup manusia dalam
memenuhi kebutuhannya, maka sebagai pelaku usaha kita juga harus menyelaraskan
diri dengan kecondongan customer.
Dalam paparannya, beliau menyampaikan mayoritas
pelaku UKM/UMKM masih menjalankan bisnis ala kadarnya alias tanpa riset data. Dengan
adanya riset data, maka UKM/UMKM bisa menambah pengetahuan tentang customer
bahkan kompetitor saat itu juga. Dengan bantuan teknologi, UKM tidak hanya
mendapat target market yang lebih luas tapi juga menjadi jawaban akan masalah
modal karena tingginya biaya pemasaran secara offline. Terkait dengan masalah modal, Be Kraf sendiri mempunyai
program satu pintu yang bisa mendanai kegiatan usaha ekomoni kreatif yang
mempunyai dampak langsung terhadap masyarakat. Khususnya untuk Banjarnegara
yang sangat berpotensi bermitra dengan Be Kraf Indonesia dalam beberapa sektor
bisnis kreatif.
Melalui FGD ini, Be Kraf membuka komunikasi bagi semua pelaku
UKM/UMKM untuk berpartisi aktif memajukan ekonomi kreatif dengan produk daerah
yang khas. Dengan berkolaborasi dengan banyak daerah di Indonesia, Be Kraf
sendiri sangat optimis bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional serta
menjadi induk pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.
-Rifa Syarif-