CanZa _Kader konuştu zaman (Ketika Takdir sudah berbicara)
15.26.00
Sebelum baca, mari bersiap untuk terkesima. Ratna, masih duduk di bangku SMP sudah bisa membuat narasi se-mengalir ini....
Jum kita kenalan dengan para tokoh...
CanZa _Kader konuştu zaman (Ketika Takdir sudah berbicara)
Canveda
Evriyogu : Tokoh utama
Ergiza Simsek :
Tokoh utama
Ny.Dicle
Evriyogu : Ibu dari Canveda
(Ibu kandung Ergiza)
Ny.Behiye
Evriyogu : Nenek
dari Canveda (Nenek kandung Ergiza)
Cihamir Evriyogu :
Kakak dari Canveda (Kakak kandung Ergiza)
Bibi Fatma Khan :
Pengasuh Canveda dan Cihamir
Ny.Elifya
Simsek : Ibu dari Ergiza
(Ibu kandung Canveda)
Tn.Selim
Simsek : Ayah dari Ergiza
(Ayah kandung Canveda)
Ergin Simsek : Kakak dari
Ergiza (Kakak kandung Canveda)
Bibi Aisye :
Pengasuh Ergiza dan Ergin
Suster Vallen
Evci :
Suster
Suster Vallen Meryem :
Suster
Ny.Hafsa : Wali kelas 7A
Suleyman,Yusuf,Yunus,Selim,Zehra,Zeynep,Cansel,
Nafise Evsim : Teman yang jahat
Yena Evsim : Adik Yena sekaligus
anak buah Nafise
Deriye :
Anak buah Nafise
Khan : Anak
buah Nafise
sudah kenal bukan?
nah saatnya kita intip sinopsisnya :)
”Aku tidak akan memberitahukannya sekalipun kalian
menembakku!” jawab Canveda yang semakin terpojok,”Cepat katakan! Atau kami akan
membunuhmu sekarang juga!” pria itu kembali mengamcam sambil menaruh ujung
pistolnya di leher Canveda,Canveda pun tertegun karenanya,”Polisi!!” kata
Canveda setengah berteriak,lalu para pria bersenjata tadi menengok ke arah
belakang,Canveda langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk berlari.”Sial!
Gadis itu telah menipu kita! Cepat kejar dia! Kalau perlu tembak saja dia!” kata
pemimpin kelompok pria bersenjata tadi,sambil berlari saat menyadari bahwa dia
dan rekan-rekannya telah tertipu.
Canveda keluar rumah
lewat pintu yang ada di dapur rumahnya,lalu ia berlari ke arah sebuah hutan
yang tidak terlalu luas.’Dor!!’ kaki kiri Canveda
tertembak,namun Canveda tetap berusaha untuk berlari.Karena sudah tidak kuat
lagi,akhirnya Canveda memutuskan untuk bersembunyi di balik sebuah batu besar.
“Dimana dia?!” tanya pimpinan
kelompok,”Pak,gadis tadi salah satu kakinya telah tertembak.Jadi,mungkin
saja dia sedang bersembunyi di balik batu itu!” jawab salah satu anggota sambil
menunjuk ke arah batu besar yang digunakan Canveda untuk bersembunyi ...
Bagaimanakah nasib Canveda
selanjutnya? Apakah dia bisa selamat dari kejaran para penjahat tadi? Atau
justru ia harus meregang nyawa di saat itu juga? Ingin tahu jawabannya? Temukan
jawabannya di novel ini! Novel yang memuat kisah tentang
persahabatan,persaudaraan,dan pengkhianatan di negara yang berjuluk ‘Negeri
Kebab’ atau biasa kita kenal dengan TURKI.
“Hyani,ada suatu hal yang perlu kau ketahui tentang
peperangan lusa depan” Shafa membuat Hyani penasaran,”Apa itu?” tanya
Hyani,”Sudah ada ramalan bahwa hanya akan ada 1 orang prajurit wanita yang
masih tetap hidup hingga peperangan berakhir.Hingga saat ini,baru kita berdua
yang mengajukan diri untuk menjadi prajurit wanita pada peperangan lusa” jelas
Shafa, “Aku faham apa maksudmu.Artinya,antara aku dan kau,hanya salah satu dari
kita yang diramalkan akan tetap hidup hingga peperangan berakhir,benarkan?” kata
Hyani sambil menaikkan alis kanannya,”Hmmm..tapi aku tak pernah
percaya dengan ramalan seperti itu.Aku hanya percaya dengan garis takdir yang
sudah diberikan Allah kepada semua hambanya” jawab Shafa,”Ya kau benar.Kita
akan berjihad di jalan kebenaran” Hyani memiliki tekad yang sangat kuat.
....
“Hyani,aku lupa mengatakan satu hal lagi padamu” Kata Shafa saat
ditengah-tengah perjalanan menuju lokasi peperangan berlangsung,”Apa itu?”
tanya Hyani,”Pokoknya,tidak boleh ada satu pun dari kita berdua yang mati saat
peperangan nanti.Sebab,bila salah satu dari kita ada yang gugur,maka angka 6
akan lenyap dari ingatan semua penduduk bumi.Bayangkan bila angka 6 hilang dari
ingatan kita! Akan terjadi kehancuran di dunia ini!” Teriak Shafa,”Kita
serahkan saja semuanya kepada Allah..” jawab Hyani dengan tenang,”Iya..aku
lanjutkan ceritaku tadi ya..jadi,angka 6 akan kembali lagi sesuai dengan
keinginannya sendiri” lanjut Shafa,”Wah! Menarik sekali kisah itu” kata Hyani
dengan sedikit tertawa seperti meledek Shafa,”Apa kau menganggap aku sedang
bercanda?!” Shafa mulai kesal,”Baiklah,maafkan aku nona kecil” Hyani kembali
meledek Shafa.Shafa pun memukul pundak Hyani.
....
( Peperangan hari terakhir)
... Tiba-tiba,dari
arah belakang melesat sebuah anak panah,dan langsung mengenai punggung salah satu diantara
Hyani dan Shafa
“Hyani,ada
suatu hal yang perlu kau ketahui tentang peperangan lusa depan” Shafa membuat
Hyani penasaran,”Apa itu?” tanya Hyani,”Sudah ada ramalan bahwa hanya akan ada
1 orang prajurit wanita yang masih tetap hidup hingga peperangan
berakhir.Hingga saat ini,baru kita berdua yang mengajukan diri untuk menjadi
prajurit wanita pada peperangan lusa” jelas Shafa, “Aku faham apa
maksudmu.Artinya,antara aku dan kau,hanya salah satu dari kita yang diramalkan
akan tetap hidup hingga peperangan berakhir,benarkan?” ...
....
“Hyani,aku
lupa mengatakan satu hal lagi padamu” Kata Shafa saat ditengah-tengah
perjalanan menuju lokasi peperangan berlangsung,”Apa itu?” tanya Hyani, ”Pokoknya,tidak
boleh ada satu pun dari kita berdua yang mati saat peperangan nanti.Sebab,bila
salah satu dari kita ada yang gugur,maka angka 6 akan lenyap dari ingatan semua
penduduk bumi.Bayangkan bila angka 6 hilang dari ingatan kita! Akan terjadi
kehancuran di dunia ini!”
....
( Peperangan hari terakhir)
... Tiba-tiba,dari arah belakang melesat sebuah anak panah,dan
langsung mengenai punggung salah satu
diantara Hyani dan Shafa.Siapakah yang terkena anak panah itu? Apakah Hyani?
Ataukah Shafa? Dan siapakah yang harus mengakhiri hidupnya saat itu juga?
Bagaimanakah dengan nasib angka 6? Temukan jawabannya di novel ini! Novel yang
memuat kisah tentang persahabatan,persaudaraan,dan pengkhianatan di negara yang
berjuluk ‘Negeri Kebab’ atau biasa kita kenal dengan TURKI.
Perkenalkan! Namaku Ratna Alfina
Nurcahyani,nama penaku Ratna Alnaca.Aku lahir di Salatiga,17 Januari 2003.
0 komentar