Kahlil Ghibran : Cinta yang Agung
08.17.00
Adalah ketika kamu
menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia
mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu..
Apabila cinta tidak
berhasil
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tapi..ketika cinta
itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN
mereka yang selalu menang..MELAINKAN
mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh..
(Kahlil Gibran)
“Jika cinta tidak
dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan
menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang”
“Apa yang telah
kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa
yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah
semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya”
“Kemarin aku
sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin
diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari
ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan,
ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan
pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman”
“Aku ingin
mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang
menjadikannya tiada…”
“…pabila cinta
memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya
merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap
itu melukaimu…”
“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang”
“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang”
“Tubuh mempunyai
keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan
dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup…
sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…”
“Jangan menangis,
Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama
dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan
duka perpisahan”
(Kahlil Gibran)
0 komentar