Kewajiban Berdakwah dalam Islam

13.27.00

            Islam adalah agama dakwah. Manusia tidak mengenal islam jika umatnya tidak berdakwah. Itulah mengapa islam tersebar diseluruh penjuru dunia karena dakwah. Nabi Muhammad SAW pembawa islam pertama berdakwah kepada penduduk Mekah dan Madinah. Demikian juga para sahabat, tabi'in, dan  para ulama generasi berikutnya selalu berdakwah dimana saja mereka tinggal. Selama umat Islam berdakwah, islam tetap dipeluk, dikenal, dan diamalkan oleh umatnya. Berdakwah adalah wajib bagi setiap pemeluk agama islam tidak hanya  terbatas akan strata sosial ataupun keturunan. berdakwah dilakukan disemua sektor dan lapangan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

"Dari Ibn Abbas ra berkata: Rosululloh saw bersabda kepada Mu'adz bin Jabal ketiakk diutus ke Yaman: "Sesungguhnya engkau akan mendatangi sebuah kaum ahli kitab.Jika engkau mendatangi mereka, maka ajaklah mereka agar bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Alloh dan bahwa Muhammad adalah utusan Alloh. Jika mereka telah taat kepada engkau demikian itu, maka beritakanlah kepada mereka, bahwa Alloh telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka telah patuh demikian itu,maka beritakanlah keoada mereka bahwa Alloh telah mewajibkan sedekah (zakat) kepada mereka yang diambil dari mereka yang kaya dan diberikan kepada mereka yang fakir. Jika mereka telah mematuhi kamu akan demikian itu, takutlah akan keindahan harta mereka dan takutlah akan doa orang yang teraniaya, sesungguhnya tidak ada dinding aantara dia dan Alloh ". (HR. Al Bukhari)

       Hadits tersebut menjelaskan dakwah nabi untuk menyeru kepada islam dan melaksanakan perintah - perintahnya serta menjauhi segala larangannya. Berbagai cara dakwah yang ditempuh Rosul,adakalanya langsung ataupun melalui utusan yang dikirim ke berbagai wilayah negeri disekitar jazirah Arabia. Salah satunya adalah salah seorang sahabat yang bernama Muadz Bin Jabal diutus ke Yaman sebagai seorang da'i disana sekitar pada akhir tahun 9 H atau pada tahun 10 H.  Sebelum berangkat keYaman,Rosululloh memberi tausiyah  karena nanti akan menghadapi sekelompok ahli kitab yang diperhitungkan sebelumnya. Mereka tergolong ilmuan atau cendekiawan pada masa itu.
Masyarakat Yaman tidak seluruhnya ahli kitab, penyebutan ahli kitab secara khusus disini karena lebih utamanya dibanding dengan golongan yang lain. Tentunay cara dakwah yang disampaikan tidak seperti kepada masyarakat awam biasa sebagai penyembah berhala. Menghadapi masyarakat yang tingkat intelektualnya tinggi memerlukan pembekalan yang lengkap baik lahir maupun batin. Terutama dibidang keilmuan, kecerdasan dan strategi.

Adapun isi tausiyah Nabi saat itu adalah:

1. Ajakan Beriman
    Kata "ajaklah mereka" merupakan seruan yang disebut dengan dakwah atau ajakan. Ajakan pertama adalah membaca kedua kalimah syahadat yang merupakan ajakan pokok. Karena tidak mungkin seseorang mau melaksnakan perintah jika tidak mempunyai iman. Disamping itu syarat seseorang beribadah yang sah dan diteriam adalah seseorang yang telah beragama islam.

2. Ajakan mendirikann shalat
    Setelah mereka patuh dan berikrar membaca dua kalimat shahadat barulah ada perintah melaksanakan shalat 5 waktu dalam sehari.

3. Ajakan mengeluarkan zakat
    Pada umunya orang lebih mencintai harta, melaksanakan zakat atau sedekah lebih berat daripada mendirikan shalat. Andaikata ajakan zakat didsahulukan sesudah ikrar sahadat, tentunya dikhawatirkan ajakan tertolak karena tidak sesuai dengan keinginan jiwa manusia pada umumnya.

           Dalam hadits diatas, ajakn islam hanya 3 hal padahal rukun islam ada 5 perkara. Kesempurnaan 5 rukun islam disebutkan  dalam riwayat lain.Atau diinterpretasikan bahwa sahabat adalah keyakian hati (i'tiqadiyah), shalat adalah ibadah badan (badaniyah), sedangka zakat adalah ibadah harta (maliyah). Dua rukun berikutnya yang tidak isebutkan dalam hadits sudah diakomodir oleh ke 3 rukun tadi. Kata islam mulanya berat diterima orang kafir, shalat juga berat karena berulang - ulang, demikian juga zakat karena karakter manusia yang lebih mencintai harta. Ketiak seseorang telah menerima ketiga rukun  yang disebutkan, maka akan sangat mudah untuk menerima dua rukun berikutnya.

You Might Also Like

2 komentar

  1. Berdakwahlah sesuai dg kemampuan kita..krn barang siapa menunjukkan kpd kebaikan maka baginya pahala seperti org yg melaksanakannya(HR.Muslim)

    BalasHapus
  2. terima kasih kunjungan serta jejak haditsnya kak Hernida :)
    Tentu saja demikian, berdakwahlah sesuai dengan kapasitas yang kita punya

    BalasHapus





"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu"

_Ali bin Abi Thalib_

Like me on Facebook