Agama merupakan rahmat bagi semua

07.43.00




Kata islam berarti damai,selamat,penyerahan diri,tunduk dan patuh.pengertian islam tersebut menunjukan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian,kerukunan,serta kesejahteraan bagi semua.agama islam sama sekali tidak mempunyai tujuan untuk mendatangkan dan membuat bencana atau kerusakan dimuka bumi.inilah yang disebut islam sebagai rahmatan lil ngalamin (rahmat bagi seluruh alam)



Fungsi islam sebagai rahmatan lil ngalamin tidak bergantung pada penerimaan atau penilaian manusia.fungsi tersebut akan  dapat terwujud dan dapat dirasakan oleh manusia itu sendiri ataupun makhluk lain apabila mannusia telah mentaati dan menjalankan ajaran islam dengan benar.



Agama islam adalah agama yang rahmatan lil ngalamin, namun banyak orang menyimpangkan pernyataan ini pada pemahaman – pemahaman yang salah kaprah.sehingga menimbulkan banyak kesalahan dalam praktek beragama.bahkan dalam hal yang sangat fundamental yaitu dalam masalah toleransi.



Pernyataan bahwa islam adalah agama yang rahmatan lil ngalamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman alloh swt yang termaktub dalam surah al anbiya



107. Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.



Nabi muhammad saw diutus dengan membawa ajaran islam dengan dasar rahmatan lil ngalamin. Sedangkan rahmat itu sendiri dalam lisanul arab berarti kelembutan yang berpadu dengan rasa iba atau bisa diartikan sebagai kasih sayang.jadi diutusnya nabi muhammad saw adalah bentuk kasih sayang alloh kepada semua makhluk, terutama manusia.



Dalam islam diajarkan mengenai kisah seorang wanita pendosa dengan seekor anjing yang kehausan di tengah padang pasir. Suatu saat sang wanita pendosa yang sekarat kehausan merangkak-rangkak di tengah padang pasir menuju sumur air satu-satunya di padang pasir tersebut. Di dekat sumur itu juga telah duduk seekor anjing yang sudah kehausan bukan kepalang. Wanita pendosa ini melepas sepatunya, kemudian mengambil air sumur tersebut dengan sepatunya untuk dia minum. Ketika dia ingin minum  tersebut, ia pandangi wajah anjing yang menatapnya memohon belas kasih. Terbitlah rasa iba si wanita pendosa tersebut. Ia berikan air tersebut ke sang anjing sehingga sang anjing dapat meminum air tersebut untuk melepas dahaganya. Setelah kenyang, sang anjing tampak gembira dan menunjukkan rasa terima kasihnya kepada sang wanita tersebut. Setelah itu, sang wanita menurunkan lagi sepatunya ke  dalam sumur untuk mengambil air untuk dirinya sendiri. Dan belum lagi air itu dapat ia minum, wanita itu meninggal dunia karena kehausan. Nabi muhammad menyatakan bahwa wanita pendosa tersebut masuk surga karena kesemua dosanya telah diampuni allah karena belaskasihnya terhadap mahluknya yang lain yaitu anjing.



Dari abi hurairah r.a. dari rasulullah saw berabda, “telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, “anjing ini hampir mati kehausan”. Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum. (HR. Bukhari



Penafsiran para ahli tafsir



1. Ibnu qayyim al jauziyyah dalam tafsir ibnul qayyim:



“pendapat yang lebih benar dalam menafsirkan ayat ini adalah bahwa rahmat disini bersifat umum. Dalam masalah ini, terdapat dua penafsiran:



Pertama: alam semesta secara umum mendapat manfaat dengan diutusnya nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.



Orang yang mengikuti beliau, dapat meraih kemuliaan di dunia dan akhirat sekaligus.



Orang kafir yang memerangi beliau, manfaat yang mereka dapatkan adalah disegerakannya pembunuhan dan maut bagi mereka, itu lebih baik bagi mereka. Karena hidup mereka hanya akan menambah kepedihan adzab kelak di akhirat. Kebinasaan telah ditetapkan bagi mereka. Sehingga, dipercepatnya ajal lebih bermanfaat bagi mereka daripada hidup menetap dalam kekafiran.



 

Orang kafir yang terikat perjanjian dengan beliau, manfaat bagi mereka adalah dibiarkan hidup didunia dalam perlindungan dan perjanjian. Mereka ini lebih sedikit keburukannya daripada orang kafir yang memerangi nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.



Orang munafik, yang menampakkan iman secara zhahir saja, mereka mendapat manfaat berupa terjaganya darah, harta, keluarga dan kehormatan mereka. Mereka pun diperlakukan sebagaimana kaum muslimin yang lain dalam hukum waris dan hukum yang lain.



Dan pada umat manusia setelah beliau diutus, allah ta’ala tidak memberikan adzab yang menyeluruh dari umat manusia di bumi. Kesimpulannya, semua manusia mendapat manfaat dari diutusnya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.



Kedua: islam adalah rahmat bagi setiap manusia, namun orang yang beriman menerima rahmat ini dan mendapatkan manfaat di dunia dan di akhirat. Sedangkan orang kafir menolaknya. Sehingga bagi orang kafir, islam tetap dikatakan rahmat bagi mereka, namun mereka enggan menerima. Sebagaimana jika dikatakan ‘ini adalah obat bagi si fulan yang sakit’. Andaikan fulan tidak meminumnya, obat tersebut tetaplah dikatakan obat”



 

You Might Also Like

0 komentar





"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu"

_Ali bin Abi Thalib_

Like me on Facebook